Korelasi Higher Criticisim atas Inerrancy Alkitab bagi Iman Kristen
Keywords:
Bible, Higher Criticism, InerrancyAbstract
This article is composed to explore the meaning of higher criticism concerning the inerrancy of the Bible and its impact on the Christian faith. The Bible as the word of God is a core doctrine in the Christian faith that cannot be negotiated. When reading the Bible, readers must submit themselves to the system of biblical understanding. Reading the Bible and subsequently engaging in textual criticism of the Bible is considered an incorrect approach. Criticism of the Bible, whether textual or historical criticism, began to particularly develop during the Enlightenment era. Biblical inerrancy is a statement asserting that the Bible is without error. The relationship between biblical inerrancy and biblical criticism is dialectical in nature. The author employs a descriptive qualitative research method to demonstrate that the Bible possesses the attribute of inerrancy, is a revelation from God, and to conduct exegetical studies from both the Old and New Testaments to provide authentic evidence for the strengthening of the Christian faith.
References
Abineno., Dr. J. L. Ch. (2004). Doa Menurut Kesaksian Perjanjian Baru. BPK. Gunung Mulia.
Barnabas Ludji. (2009). Pemahaman Dasar Perjanjian Lama. Bina Media Informasi,.
Brotosudarmo., Dr. R. M. D. S. (2017). PENGANTAR PERJANJIAN BARU Memahami Penulis, Tahun Penulisan, Maksud Dan Tujuan Masing-Masing Kitab Dalam Perjanjian Baru. Penerbit ANDI.
Budiatmaja, R. (2022a). MENGAFIRMASI INERANSI ALKITAB SEBAGAI SUMBER OTORITAS PENGAJARAN. Diegesis : Jurnal Teologi, 7(2), 169–179. https://doi.org/10.46933/DGS.vol7i273-82
Budiatmaja, R. (2022b). MENGAFIRMASI INERANSI ALKITAB SEBAGAI SUMBER OTORITAS PENGAJARAN. Diegesis : Jurnal Teologi, 7(2), 169–179. https://doi.org/10.46933/DGS.vol7i273-82
D.A.Carson, R.T. France, J.A. Motyer, and G. J. Wenham. (2017). Tafsiran Alkitab Abad Ke-21. YAYASAN KOMUNIKASI BINA KASIH-YKBK.
David Robert Ord, and R. B. Coote. (2007). Apakah Alkitab Benar. BPK Gunung Mulia.
Dominggus, M. (2022). DI ATAS DASAR YANG TEGUH. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
Edition., A. (1988). Systematic Theology. Baker Book House,.
Eta, and Linnemann. (1991). Teologi Kontemporer: Ilmu Atau Praduga? Institut Injil Indonesia.
F. Wilbur Gingrich and Frederick W. Danker. (1979). A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literarture. U. of Chicago.
Feinberg, P. D. (1980). The Meaning of Innerancy. Zondervan.
Galuh Pandandari, & Erni M.C. Efruan. (2020). Integrasi Kristologi dan Misiologi Berdasarkan Lukas 24:44-49 Bagi Pelayanan Misi di Gereja Persekutuan Oikoumene Umat Kristen (POUK) ICHTHUS Bumi Dirgantara Permai—Bekasi. Missio Ecclesiae, 9(2), 17–44. https://doi.org/10.52157/me.v9i2.129
Green E.M.B. (1960). 2 Peter Reconsidera. The tyndale New Tesatament Lecttarue.
Holmes, A. R. (2006). Biblical authority and the impact of higher criticism in Irish Presbyterianism, ca. 1850-1930. In Church History (Vol. 75, Issue 2, pp. 343–373). https://doi.org/10.1017/s0009640700111345
J. Clyde Turner. (1978). Pokok-Pokok Kepercayaan Orang Kristen. Lembaga Literatur Baptis.
J. Mc. Dowell. (2014). Apologetika (Vol. 2). Gandum Mas.
J. Vernon McGee. (1991). Thrus the Bible Commentary: The Epistles (1 and 2 Timothy/Titus/Philemon). Thomas Nelson.
James Barr. (1994). Fundamentalisme. BPK Gunung Mulia.
James G.S.S Thomson. (2004). The Old Testament View of Revelation. Eerdmans.
Jhon Drane. (2011). Memahami Perjanjian Baru. BPK. Gunung Mulia.
John Joseph Owens. (1998). Analitycal Key to the Old Testament. Vol 1. Baker Books.
John M. Frame. (2000). Doktrin Pengetahuan Tentang Allah. SAAT.
Joko Subagyo. (1999). Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Rineka Cipta.
Kess Bertens. (1975). Sejarah Filsafat Yunani: Dari Thales Ke Aristoteles. Kanisius.
Lukito., D. L. (2002). Pengantar Teologia Kristen 1. Yayasan Kalam Hidup.
Margaret, C. (2022). Memikirkan Ulang Ineransi Alkitab dan Implikasinya Bagi Konstruksi Doktrin Ineransi Injili Masa Kini. DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 7(1), 20–39. https://doi.org/10.30648/dun.v7i1.541
Matthew Hanry. (2017). Tafsiran Matthew Henry KITAB YEREMIA 25-52, RATAPAN. Momentum Christian Literature.
Mau, M., Saenom, S., & Fransiska, F. (2021). Peranan Membaca Alkitab Terhadap Kecerdasan Spiritual Anak Kristen. CARAKA: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika, 2(1), 91–107. https://doi.org/10.46348/car.v2i1.46
Mc. Dowell. (2004). Apologetika Dia Berbeda Di Antara Kita, (vol. 3). Gandum Mas.
Paul Enns. (2003). The Moody Handbook Of Theology. Literatur SAAT.
Perangin Angin, Y. H., Yeniretnowati, T. A., & Arifianto, Y. A. (2020). Implikasi Nilai Manusia dalam Praksis Kepemimpinan Menurut Kejadian 1:26-27. MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi Dan Kepemimpinan Kristen, 2(1), 47–61. https://doi.org/10.52220/magnum.v2i1.72
Permana, R. J., & Zaluchu, S. E. (2020). Penulis Loh Batu Kedua Sepuluh Perintah Allah. PASCA : Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 16(1), 24–32. https://doi.org/10.46494/psc.v16i1.71
Peter Gorday. (2000). Colossians, 1-2 Thessalonians, 1-2 Timothy, Titus, Philemon. Intervaristy.
Philip Towner. (1994). 1-2 Timothy & Titus, The IVP New Testament Commentary Series 14. Intervaristy.
Purwanto., E. P. (2005). Alkitab Telah Dipalsukan? STT Philadelphia.
R. Laird Harris. (1969). Inspiration and Canonicity of the Bible. Zondervan.
R. Soedarmo. (1993). Ikhtisiar Dogmatika. BPK Gunung Mulia.
R.C. Sproul. (2008). Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen. Seminari Alkitab Asia Tenggara.
Revell., E. J. (1984). “Stress and the WAW ‘ConsecutiRevell., E. J. “‘Stress and the WAW “Consecutive” in Biblical Hebrew.’” Journal of American Oriental Society 104, no. 8 (1984).ve’ in Biblical Hebrew.” Journal of American Oriental Society, 104(8).
Rich Cornish. (2007). 5 Menit Teologi. Pioner Jaya.
Scheunemann., V. (1988). Apa Kata Alkitab Tentang Dogma Kristen. Departemen Literatur YPPII.
Sukono, D. (2019). Alkitab: Penyataan Allah Yang Diilhamkan. PASCA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 15(1), 28–34. https://doi.org/10.46494/psc.v15i1.66
Susabda., Y. (1993). Teologi Modern. Indonesia, 1993. Lembaga Reformed Injili.
Tenney, M. C. (1997). Survey perjanjian baru.
Th. C. Vriezen. (2009). Agama Israel Kuno. BPK Gunung Mulia.
Thiessen, H. C. (1993). Teologi Sistematik. Gandum Mas.
Tindas., A. (1993). Apakah Inerrancy Alkitab (Ketidaksalahan Alkitab) itu? Sinode Gereja Masehi Prostestan Umum & Yayasan Daun Family,.
Tindas., Dr. A. (2007). Inerrancy Ketidaksalahan Alkitab. HITS.
Tunliu, M. (2018). Eksistensi Kanon Alkitab dan Relevansinya di Era Globalisasi. Prudentia: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 1(2), 148–165.
Venema., H. (2008). Kitab Suci Untuk Semua. YKBK.
Wardhani, L. P. K., & Jayanthi, E. R. (2021a). DOKTRIN INERANSI ALKITAB MENANGKAL DEMITOLOGI DALAM PENGAJARAN BAGI ORANG KRISTEN PADA MASA KINI. Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika, 3(2), 115–126. https://doi.org/10.38052/gamaliel.v3i2.65
Wardhani, L. P. K., & Jayanthi, E. R. (2021b). DOKTRIN INERANSI ALKITAB MENANGKAL DEMITOLOGI DALAM PENGAJARAN BAGI ORANG KRISTEN PADA MASA KINI. Jurnal Gamaliel : Teologi Praktika, 3(2), 115–126. https://doi.org/10.38052/gamaliel.v3i2.65
Wardield., B. B. (1971). The Inspiration and Authority of the Bible. Presbitarian and reformed.
WM. B. EERDMANS PUB. CO. (n.d.). CALVIN OLD TESTAMENT COMMENTARIES. Michigan.
Yanto Matalu, M. (2013). DOGMATIKA KRISTEN Dari Perspektif Reformed. (Gerakan Kebangunan Kristen Reformed.
Yonky, and Karman. (2007). BUNGA RAMPAI TEOLOGI PERJANJIAN LAMA. BPK Gunung Mulia.
Youngblood., R. (1978). "Introduction The Higher Criticism of the Pentateuch. Grand Rapids: Baker Book House.
Zaluchu, S. E. (2020). Pendekatan Reader Response Criticism terhadap Narasi Tulah di Mesir dalam Peristiwa Keluaran. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 4(4), 267–276.
Zaluchu, S. E. (2021). Metode Penelitian di dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan. Jurnal Teologi Berita Hidup, 3(2), 249–266. https://doi.org/10.38189/jtbh.v3i2.93
